Mereview Perbandingan Buku Metodologi Penelitian Akuntansi (Teori dan Praktek) Dengan Buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

1. Buku Metodologi Penelitian Akuntansi (Teori dan Praktek)
 Penulis Dr. Bambang Sudaryana M.Si, cetakan kedua Juli 2021.
Penerbit Deepublish (Grup penerbitan CV Budi Utama)

BAB I Pendahuluan
A. Mengenal tentang Penelitian
Penelitian adalah suatu cara guna menyelesaikan permasalahan dengan menekan segala keterbatasan dan ketidaktahuan manusia. Atau dengan pengertian lain bahwa penelitian adalah suatu pemikiran yang rasional untuk melakukan aktivitas-aktivitas penelitian, mengumpulkan fakta-fakta yang ada dan kemudian memprosesnya sehingga peneliti dapat mengkombinasikan dengan menggunakan metode ilmiah, Sehingga permasalahan yang ada dan pertanyaan yang tidak terjawab dapat dipecahkan atau diselesaikan.
Pada umumnya karakteristik penelitian berdasarkan proses penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian diawali dari suatu masalah tertentu.
2. Penelitian memerlukan hal yang jelas dan identifikasi masalah.
3. Penelitian tersebut bukan hanya menemukan atau mencari jawaban terhadap masalah secara mendadak atau kebetulan, dengan demikian penelitian memerlukan suatu perencanaan dan pengarahan yang efektif.
4. Penelitian terdiri dari masalah utama dan kemudian dibagi kedalam subsub masalah yang selanjutnya dilakukan pembatasan.
5. Dalam penelitian ditetapkan hipotesis sesuai dengan asumsi.
6. Penelitian berkaitan erat dengan fakta-fakta yang diduga menyebabkan adanya permasalahan kemudian diorganisir dan ditafsirkan secara tepat.
7. Penelitian merupakan hal yang berputar atau sirkulasi.
Langkah-langkah penelitian, terdiri dari serangkaian aktivitas sebagai berikut:
1. Merumuskan isu-isu penelitian
2. Merumuskan permasalahan penelitian
3. Memilih jenis penelitian yang akurat
4. Menentukan sample dari populasi objek penelitian
5. Melakukan pengukuran data
6. Mengumpulkan data
7. Melakukan analisis data
8. Menafsirkan/menerjemahkan data
9. Menyusun pelaporan
10. Mengintegrasikan hasil penelitian kedalam teori
Penelitian dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan rasional-empiris (deduktif/kuantitatif) dan pendekatan empiris-rasional (induktif/kualitatif).
B. Makna Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah suatu penyelidikan yang kritis dan sistematis dalam lingkungan suatu disiplin ilmu pengetahuan tertentu, yang bertujuan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang terkait dengan disiplin ilmu pengetahuan tersebut serta menemukan, menguji, mengubah dan mengembangkan konsep, pengetahuan dan teori-teori di lingkungan disiplin ilmu pengetahuan tersebut. Hasil dari upaya tersebut harus dapat dikomunikasikan serta diverifikasi kepada pihak lain atau oleh pihak lain.
C. Tahapan Penelitian Ilmiah
Dalam proses penelitian seorang peneliti harus menggunakan:
1. Tahapan berpikir secara ilmiah dan mencoba mengungkapkan teori dari sebuah fenomena-fenomena sosial atau fakta-fakta empiris.
2. Dari proses berpikir deduktif, peneliti memberikan jawaban sementara terhadap apa yang dipermasalahkan atau menjadi pertanyaan dalam penelitian tersebut yang disebut sebagai hipotesis.
3. Dari proses penelitian tersebut seorang peneliti harus melakukan pembuktian-pembuktian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan yang akan menjadi jawaban sementara dalam penelitian.
D. Merencanakan Proyek Penelitian
Penelitian harus merupakan kegiatan yang praktis, disusun dengan perencanaan yang jelas, realis dan dikerjakan dengan kerangka penelitian yang tersusun baik. Semua penelitian hendaknya diuji dengan menggunakan kriteria yang tepat. Dalam rancangan penelitian, standar penelitian yang baik sebagai berikut:
1. Menyeluruh
2. Dapat diulang
3. Kontrol
4. Pengukuran

Kesimpulannya menurut pendapat saya yaitu pada bab 1 menjelaskan mengenai penelitian ilmiah, makna penelitian ilmiah, tahapan dan merencanakan proyek penelitian, dijelaskan secara singkat dan tidak mengulang kata sehingga pembaca dapat sedikit mengerti mengenai materi yang dijelaskan.

BAB II Lingkup Dan Klasifikasi Penelitian
A. Lingkup Dan Klasifikasi Penelitian
Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan dari penelitian dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana hal dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat pula sangat konkret dan spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research).
Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang:
1. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Penelitian kuantitatif, penelitian yang menekankan pada analisis data-data numerial(angka) yang diolah dengan metode statistik.
b. Penelitian kualitatif, analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
2. Dilihat dari kedalaman analisisnya yaitu:
a. Penelitian deskriptif, melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
b. Penelitian inferensial, melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis.
3. Dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsional (Isaac dan Michael 1976) yaitu:
a. Penelitian deskriftif, bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
b. Penelitian perkembangan, bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara longitudinal dan cross sectional.
c. Penelitian lapangan atau studi kasus, bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga atau komunitas.
d. Penelitian korelasional, bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.
e. Penelitian kausal komparatif, hubungan sebab akibat dapat diselidiki lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan melihat ulang data yang mungkin terdapat disana.
f. Penelitian eksperimental murni, untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan akibatnya (hasilnya) dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
g. Penelitian semieksperimental, penelitian ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni, akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi.
B. Klasifikasi Penelitian Manajemen Bisnis, Informatika dan Akuntansi
a. Manajemen bisnis dalam penelitiannya dapat menggunakan:
-Metode deskriptif
-Metode kuantitatif
-Metode inferensial
-Metode studi kasus
-Metode kausal-komparatif
b. Manajemen informatika dalam penelitiannya dapat menggunakan:
-Metode kuantitatif
-Metode inferensial
-Metode studi kasus
-Metode kausal-komparatif
-Metode eksperimental
-Metode perkembangan
c. Manajemen akuntansi dalam penelitiannya dapat menggunakan:
-Metode kuantitatif
-Metode inferensial
-Metode studi kasus
-Metode kausal-komparatif
-Metode eksperimental
-Metode perkembangan
C. Karakteristik Penelitian Bisnis Yang Baik
1. Maksud penelitian atau masalahnya harus didefinisikan dengan jelas dan tidak ambigu.
2. Prosedur penelitian harus diuraikan secara cukup rinci.
3. Desain prosedur penelitian harus direncanakan dengan seksama untuk menghasilkan seobjektif mungkin.
4. Peneliti harus melaporkan sejujurnya, kekurangan-kekurangan dalam desain prosedurnya dan menduga pengaruhnya terhadap hasil-hasil penelitian.
5. Analisis data harus cukup memadai untuk mengungkapkan arti pentingnya dan metode analisis yang dipakai harus cocok.
6. Kesimpulan harus dibatasi pada hal yang akan ditunjang oleh data penelitian, dan juga pada hal yang mana data hasil penelitian dapat menjadi dasar yang cukup.
7. Keyakinan akan hasil penelitian lebih besar, jika penelitinya berpengalaman, mempunyai integritas dan memiliki reputasi yang baik dalam penelitian.

Kesimpulannya menurut pendapat saya yaitu pada bab 2 sudah dijelaskan secara detail mengenai lingkup dan klasifikasi penelitian manajemen bisnis, Informatika dan Akuntansi. Karakteristik penelitian bisnis yang baik, sehingga pembaca dapat memahami dan tidak keliru dengan pembahasan yang sudah dijelaskan.

2. Buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
Penulis Prof. Dr. Sugiyono, cetakan ke 20 Mei 2018
Penerbit Alfabeta, CV. Jalan Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung

BAB I Perspektif Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
A. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
B. Jenis-jenis Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). 
Berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut sebagai metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang berpola) dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.
D. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi dan peranan nilai.
2. Karakteristik Penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).
3. Proses Penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Membuat rumusan masalah (hipotesis), kemudian memilih metode penelitian yang sesuai, selanjutnya menyusun instrumen penelitian/pengumpul data (rest, angket/kuesioner untuk pedoman wawancara atau observasi), selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu, selanjutnya kesimpulan.
b. Proses penelitian kualitatif
Pertama memasuki tahap orientasi/deskripsi. Peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Tahap kedua reduksi/fokus. Pada tahap reduksi peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Tahap ketiga seleksi. Peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Kemudian peneliti dapat menemukan tema.
E. Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan
1. Penggunaan metode kuantitatif
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2. Penggunaan Metode kualitatif
a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin Malah masih gelap.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.
c. Untuk memahami interaksi sosial.
d. Memahami perasaan orang.
e. Untuk mengembangkan teori.
f. Untuk memastikan kebenaran data.
g. Meneliti sejarah perkembangan.
F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama karena tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan.
G. Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif dapat Digabungkan
Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas dan umumnya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam.
Metode penelitian kualitatif cocok digunakan untuk meneliti dimana masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna. Metode kuantitatif cocok untuk menguji hipotesis/teori, sedangkan metode kualitatif cocok untuk menemukan hipotesis/teori.
Karena paradigma kedua metode berbeda, maka sangat sulit menggabungkan metode tersebut digunakan dalam satu proses penelitian yang bersamaan.

Kesimpulannya menurut pendapat saya yaitu pada bab 1 sudah dijelaskan secara rinci dan mendetail mengenai metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, sehingga pembaca dapat mengetahui jenis-jenis penelitian, perbedaan kedua metode tersebut, waktu penelitian digunakan, jangka waktu penelitian dan apakah kedua metode tersebut dapat digabungkan. Pembaca lebih dalam lagi memahami metode kuantitatif dan kualitatif karena juga disertai dengan contohnya.

BAB II Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian
A. Proses Penelitian Kuantitatif
Membuat rumusan masalah (hipotesis), kemudian memilih metode penelitian yang sesuai, selanjutnya menyusun instrumen penelitian/pengumpul data (rest, angket/kuesioner untuk pedoman wawancara atau observasi), selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu, selanjutnya kesimpulan.
B. Masalah
1. Sumber Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
1. Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
a. Rumusan masalah deskriptif, suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).
b. Rumusan masalah komparatif, rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan masalah assosiatif, suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan kausal dan interaktif/resiprocal/timbal balik.
D. Variabel Penelitian
1. Pengertian
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Macam-macam variabel
a. Variabel independen
b. Variabel dependen
c. Variabel moderator
d. Variabel intervening
e. Variabel kontrol
E. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Paradigma penelitian terbagi menjadi tujuh bagian yaitu:
1. Paradigma sederhana
2. Paradigma sederhana berurutan
3. Paradigma ganda dengan dua variabel independen
4. Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
5. Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
6. Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua variabel dependen
7. Paradigma jalur
F. Menemukan Masalah
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah yaitu dengan pohon masalah. Dengan analisis masalah melalui pohon masalah ini, maka permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting dan yang tidak penting. Melalui analisis masalah ini juga dapat diketahui akar-akar permasalahannya.

Kesimpulannya menurut pendapat saya yaitu pada bab 2 sudah dijelaskan secara mendalam mengenai proses penelitian kuantitatif dan kualitatif mulai dari awal penelitian sampai selesai. Dijelaskan juga variabel-variabel yang digunakan secara rinci, dan juga paradigma penelitian. Sehingga pembaca lebih paham lagi mengenai pengerjaannya dengan menggunakan kedua metode tersebut. Disertai dengan contoh-contoh, bahasa yang mudah dipahami dan penjelasan yang luas.

Komentar